KEMULIAN SAHABAT NABI R.A

Author: Muawiyah ibnu hayat / Labels:

Imam Ibnu Mubarak rhm. berkata, "Mu'awiyyah dalam pandangan kami adalah ujian. Apabila kami mendapati seorang yang memandang Mu'awiyah dengan sinis, maka kami pun mencurigai sikapnya terhadap para sahabat Nabi Muhammad SAW"
(Tarikh Dimasyq 59/209 oleh Ibnu Asakir)

Sungguh menghairankan, keharuman nama Mu'awiyah ra. dan sejarah perjalanan hidupnya yang begitu indah dalam kitab – kitab hadits dan sejarah yang terpercaya, kini telah dinodai oleh suara sumbang mulut – mulut dan goresan tangan manusia – manusia yang memutarbelitkan sejarah dan memendam fakta !

Ironisnya pemikiran ini telah lama subur dalam buku – buku pendidikan sejarah di berbagai tingkatan madrasah negeri ini, mulai dari Ibtidaiyah, Tsanawiyah, Aliyah hingga Perguruan Tinggi. Sehingga semenjak dini anak – anak telah dibina untuk membenci seorang sahabat Rasulullah SAW bernama Mu'awiyah ra.

Dalam gambaran mereka Mu'awiyah ra. adalah musuh bebuyutan Khalifah Ali bin Abi Thalib ra. ! Mu'awiyah ra. adalah seorang yang menghalalkan darah saudaranya hanya karena ambisi terhadap kekuasaan ! Dan gambaran – gambaran mengerikan lainnya. Oleh karena itu perkenankanlah penulis memaparkan hadits – hadits dan atsar tentang Mu'awiyah ra. dan penjelasan terhadap keutamaannya :

1. Mu'awiyah ra. berkata, "Sesungguhnya kalian telah melakukan shalat ! Sungguh kami telah menemani Rasulullah SAW, tidaklah kami melihat beliau SAW telah melakukan shalat tersebut, dan sungguh beliau telah melarangnya, yakni 2 rakaat setelah ashar"
(HR. Bukhari no. 3766, Ahmad 4/99 dan lainnya). Imam Bukhari berdalil dengan hadits ini bahwa persabatan Mu'awiyah ra dan Nabi SAW sudah cukup menunjukan keutamaan beliau yang sangat besar.
Al Hafizh Ibnu Hajar dalam Fathul Bari 7/131 mengatakan, "… Dengan kejelian beliau (Bukhari) berdalil dengan hadits yang dapat menghentam pemikiran (Syiah) Rafidhah".

2. Dia (Abu Sufyan) berkata, "Mu'awiyah engkau jadikan pembantumu ?", Nabi SAW menjawab, "Ya"
(HR. Muslim no. 2501, Ibnu Hibban no. 7209, dan lainnya) Segi pendalilan hadits ini amat jelas, yaitu Mu'awiyah ra. termasuk para penulis wahyu untuk Rasulullah SAW (Al Bidayah 8/119 oleh Al Hafizh Ibnu Katsir)
Demikian pula dikatakan oleh seluruh Ulama yang menulis biografinya (biografi Mu'awiyah ra.) seperti Abu Nu'aim, Ibnu Abdil Barr, Ibnu Katsir, Ibnu Hajar dan lainnya (Lihat pula Zadul Ma'ad 1/113 oleh Ibnul Qayyim)

3. Dari Irbad bin Sariyah ra., Rasulullah SAW bersabda, "Ya Allah, ajarkan Mu'awiyah ilmu tulis dan hitung dan lindungi dia dari siksa"
(HR. Ibnu Khuzaimah no. 1938, Ibnu Hibban no. 2278, Ahmad 4/127 dan lainnya, hadits hasan lighairihi, Imam Adz Dzahabi berkata, "Hadits ini memiliki penguat yang kuat")

4. Nabi SAW berdoa untuk Mu'awiyah, "Ya Allah, jadikanlah dia penunjuk dan yang diberi petunjuk, tunjukilah ia dan berilah manusia petunjuk karenanya"
(HR Bukhari dalam Tarikh 4/1/327, At Tirmidzi 2/316, Ibnu Asakir 16/684-686 dan Adz Dzahabi dalam Siyar 8/38, hadits ini disohihkan oleh Syaikh Al Albani dalam Ash Shahihah 4/615-618)

5. Umar bin Khattab ra. berkata tatkala mengangkatnya sebagai gubernur Syam, "Janganlah kalian menyebut Mu'awiyah kecuali dengan kebaikan"
(Kitab Al Bidayah 8/125 oleh Ibnu Katsir)

6. Ali bin Abi Thalib ra. berkata sepulangnya dari Perang Shiffin, "Wahai manusia, janganlah kalian membenci kepemimpinan Mu'awiyah, seandainya kalian kehilangan dia, niscaya kalian akan melihat kepala – kepala bergelantungan dari badannya (banyak pembunuhan)"
(Kitab Al Bidayah 8/134 oleh Ibnu Katsir)

7. Abdullah bin Umar ra. berkata, "Ayahku Umar lebih baik daripada Mu'awiyah tetapi Mu'awiyah lebih pandai berpolitik darinya"
(Kitab Al Bidayah 8/138 oleh Ibnu Katsir)

8. Abdullah bin Abbas ra. berkata, "Saya tidak melihat seorang yang lebih arif tentang kenegaraan daripada Mu'awiyah"
(Kitab Al Bidayah 8/138 oleh Ibnu Katsir)

9. Seorang tabi'in, Zuhri, berkata, "Mu'awiyah bekerja pada pemerintahan Umar bin Khattab bertahun – tahun dan tiada cela sedikitpun darinya"
(Kitab As Sunnah 1/444 oleh Al Khallal)

10. Abu Mas'ud Al Muafa bin Imran pernah ditanya, "Wahai Abu Mas'ud siapakah yang lebih utama, Umar bin Abdul Aziz ataukah Mu'awiyah ?". Dengan nada marah ia berkata, "Seorang sahabat nabi tidak bisa dibandingkan dengan seorang pun. Mu'awiyah adalah sahabat Nabi sekaligus iparnya dan penulis wahyunya"
(Tarikh Dimasyq 59/208)

11. Imam Ahmad pernah ditanya tentang seorang yang mencela Mu'awiyah ra. dan Amr bin Ash ra, lalu ia menjawab, "Tak seorangpun berani mencela keduanya kecuali mempunyai tujuan jelek"
(Tarikh Dimasyq 59/210)

12. Ibnu Taimiyyah berkata, "Ia (Mu'awiyah) adalah awal raja dan kepemimpinannya adalah rahmat"
(Kitab Majmu' Fatawa 4/478 dan Kitab Minhaj As Sunnah 6/232)

13. Ibnu Abil Izzi Al Hanafi berkata, "Raja pertama kaum muslimin adalah Mu'awiyah dan ia adalah sebaik – baiknya raja kaum muslimin"
(Syarah Kitab Aqidah Thahawiyah hal. 722)

14. Adz Dzahabi berkata dalam biografinya, "Amirul Mukminin, raja Islam. Mu'awiyah adalah raja pilihan yang keadilannya mengalahkan kezhaliman"
(Kitab Siyar 3/120, 159)

Demikianlah hadits – hadits yang shahih dan atsar salafush shalih tentang keutamaan Mu'awiyah bin Abi Sufyan ra. Akhirnya penulis berkata seperti apa yang dikatakan oleh Imam Ibnu Katsir rhm., "Cukuplah bagi kami untuk memaparkan hadits – hadits shahih, hasan dan jayyid daripada hadits yang palsu dan mungkar"
(Al Bidayah 8/122)

Dipetik dari tulisan Ustadz Abu Ubaidah Al Atsari, Majalah Al Furqan, Lajnah Dakwah Ma'had Al Furqan, Gresik, Edisi 12, Tahun IV, Rajab 1426 H, hal. 14-20.